(EE) Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan salah satu Program Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (Litabmas), Ditjen Dikti untuk meningkatkan kualitas peserta didik (mahasiswa) diperguruan tinggi. Diharapkan mahasiswa kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis, profesional, dapat menerapkan, mengembangkan, menyebarluaskan Ipteks dan memperkaya budaya nasional.
TIM GABOT FTI UAD
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta yang didanai Kemenristek Dikti, dan lolos mengikuti ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) Ke 31 Tahun 2018, adalah Tim PKM-T dari Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri, yang diketuai oleh Frans Bayu Pambudi dan empat anggota lainnya yaitu Aditya Apriyanto Prasetyo, Eka Budi Setiawan, Yoga Dwi Santosa, Muhammad Ifan Pure. dengan dosen pembimbing Abdul Fadlil, S.T., M.T., Ph.D. Tim PKM-T tersebut berjudul Gabot” (Mesin Pembuat Batu Menggunakan Sistem Pneumetik Berbasis PLC (Programable Logic Control) Pada Sentral Usaha Batu Bata.
Tim yang di ketuai Frans Bayu tersebut mencoba menyelesaikan Pemasalahan yang di hadapi para pengrajin batu bata, permasalahan tersebut adalah peralatan penunjang dari proses produksi yang kurang memadai, karena penggunaan alat cetak batu bata manual merupakan penyebab utama dari hasil produksi yang kurang maksimal, hal ini menyebabkan permintaan konsumen yang banyak tidak seimbang dengan produksi yang di hasilkan, akibat dari proses produksi yang lambat mengakibatkan daya jual dari para pengrajin akan menurun karena konsumen lebih memilih menggunakan bahan selain batu bata.Belum lagi biaya yang di keluarkan dari proses pembuatan yang lebih besar. Produksi manual yang dijalankan sebagian besar perajin, membuat biaya produksi tinggi, sekitar Rp 350 per buah. Biaya produksi itu meliputi untuk upah aduk bahan Rp 60 per bata, upah cetak Rp 30 per bata, biaya susun setelah dan sesudah pembakaran Rp 60, serta biaya lainnya.
Dari masalah tersebut terfikir pembuatan alat untuk mempermudah kerja dari sektor produksi yaitu alat pembuat batu bata otomatis, Menggunakan Sistem Pneumetik Berbasis PLC (Programmable logic controller) alat ini akan membuat perubahan yang signifikan karena dengan alat ini dapat membuat setidaknya sehari 1500 batu bata dengan mengandalkan 2 atau 3 orang pekerja, sedangkan menggunakan cetak manual hanya bisa memproduksi sekitar 500 batu bata dan cukup menguras tenaga pekerja, perbandingan inilah yang mendasari terciptnya alat pembuatan batu bata, sehingga dapat mempercepat proses produksi, meningkatkan produktivitas dan mepercepat penjualan.
Kelebihan penggunaan sistem Pneumetik sebagai pemroses adalah sistem kerja yang cukup mudah dalam pengoprasiannya, berpengaruh pada media perwatan yang di lakukan oleh mitra dalam hal ini pengrajin batu bata. Penggunaan PLC sebagai kendali utama mengacu pada cara kerja yang berfungsi sebagai kontrol suatu unit input maupun output, sehingga PLC berkeja sebagi kendali utama proses produksi berjalan,semua sistem tata kelola alat dan cara kerja alat di atur dan di program dengan kendali PLC ,keuntungan yang di dapat jika menggunakan PLC adalah mudah dalam hal perawatan, pengontrolan dan pengendalian sehingga pemakai memperoleh nilai praktis dan kemudahan dari setiap rancangan yang ada. Semua tujuan dari kemudahan hanyalah satu, mempermudah sebuah proses produksi dari sentral usaha batu bata untuk meningkatkan jumlah produksi mengurangi beban kerja pengrajin atau pekerja pembuat batu bata sehingga tidak terlalu membuang tenaga terlalu besar dan memperoleh efisiensi, efektifitas produksi.
Mohon doa restu kepada seluruh Civitas Akademika Universitas Ahmad Dahlan supaya TIM Gabot dapat membawa nama baik UAD dan meraih hasil medali emas pada PIMNAS ke-31 Tahun 2018 yang akan diselenggarakan di Universitas Negeri Yogyakarta tanggal 28 Agustus s.d 2 September 2018 ((PKM 2018 PIMNAS – Publish – Lampiran PT dan Judul)). /(ns)